jogjacorner.com

komunitas jogja corner yogyakarta indonesia

Mengapa manusia sulit kembali ke bulan tapi bagaimana dengan proyek Artemis

Artemis Solusi NASA dalam Mengatasi Hambatan Kembali ke Bulan Mengungkap Fakta dan Tantangan di Balik Misi Bulan Manusia yang Telah Lama Ditunda

Sejarah mencatat sejumlah negara pernah berlomba-lomba mengirimkan astronaut terbaiknya menginjakkan kaki di Bulan pada periode akhir 60-an hingga awal 70-an.Keberhasilan Uni Soviet mengirimkan Yuri Gagarin sebagai manusia pertama ke luar angkasa pada April 1961 menjadi pemantik Amerika Serikat (AS) sebagai rivalnya dalam perang dingin kala itu. AS tak mau kalah dan akhirnya berupaya mengirimkan manusia untuk menginjakkan kaki di Bulan pertama kalinya.AS, lewat misi Apollo 11, akhirnya berhasil mengirimkan manusia ke Bulan pertama kalinya pada 20 Juli 1969. Apollo 11 terdiri dari Komandan Neil Armstrong, Pilot Modul Komando Michael Collins, dan Pilot Modul Lunar Edwin "Buzz" Aldrin.Diperkirakan 650 juta orang menonton saat Armstrong menjejakkan kaki di Bulan dan mendengar suaranya yang menggambarkan peristiwa itu sebagai "...sebuah langkah kecil bagi seorang manusia, satu lompatan raksasa bagi umat manusia".Setelah keberhasilan Apollo 11, AS kembali mencoba peruntungannya dengan mengirimkan lagi astronautnya ke Bulan. Tercatat, sejak Armstrong dkk, sudah ada 12 orang yang menginjakkan kakinya di Bulan.Namun begitu, keberhasilan AS mengirimkan astronaut ke Bulan di era 70-an itu tidak berlanjut, bahkan sampai dengan sekarang. Lalu, apa alasannya astronaut sulit untuk bisa kembali ke Bulan?Paul M. Sutter, astrofisikawan di SUNY Stony Brook dan Flatiron Institute di New York City, mengatakan ada tiga alasanpara astronot kesulitan untuk bisa kembali ke Bulan, yakni masalah dana, politik, dan prioritas.Sebelumnya antara tahun 1969 dan 1972, misi Apollo dalam mengirim 12 astronaut ke permukaan Bulan dinilai sangat mahal. NASA bahkan menghabiskan sampai sekitar 5 persen dari seluruh anggaran federal untuk program Apollo.Sutter, dalam sebuah artikel yang tayang di Space pada Minggu (21/4), mengatakan jika memperhitungkan inflasi yang terjadi saat ini, seluruh misi Apollo akan menelan biaya lebih dari US$260 miliar. Terlebih jika memasukkan proyek Gemini dan program robotik bulan, angkanya bahkan mencapai lebih dari US$280 miliar."Sebagai perbandingan saat ini NASA hanya menerima kurang dari setengah persen dari total anggaran federal, itu pun dengan prioritas dan arahan yang lebih luas," kata Sutter.Dalam satu dekade terakhir, NASA sudah menghabiskan sekitar $90 miliar untuk program Artemis (program antariksa yang bertujuan mendaratkan "wanita pertama dan pria berikutnya" di Bulan).Masih terkait dengan realitas keuangan, terdapat realitas politik. Pada tahun 1960 an, Amerika berada dalam persaingan dengan Uni Soviet di bidang luar angkasa, terutama pendaratan manusia pertama di Bulan.